Kebahagiaan yang Sempurna

Kebahagiaan Yang Sempurna

Pagi indah mulai menyapa, semilir angin yang membuatku tak mau beranjak dari tempat tidur .. Tapi ku harus memaksakan diri ini untuk mulai bersiap - siap untuk menjalankan aktivitas hari ini .. Sebenarnya daya magnet dari tempat tidur sangatlah kuat tapi aku mampu untuk mengalahkannya ,, Dan aku segera untuk memulai aktivitas di mulai dari mandi .. Oh ya guys aku belum kenalan ya, Oke aku perkenalkan diriku ya.. Nama lengkapku Erza Putriana Dewi dan aku biasa di panggil Eza aku perempuan ya guys .. Oke aku mandi dulu ya, se you ,,
(setelah beberapa menit kemudian) Oke guys aku sudah mandi nih dan aku bersiap untuk memulai aktivitasku hari ini dan aku akan menceritakan sebuah kisah tentang sahabatku dia bernama Lintang Dewi Permana yang biasa di panggil dengan Lintang .. Dia adalah sahabat yang aku sayangi dan paling aku percaya dari yang lainnya ..
Suatu ketika dia dan aku baru masuk ke tempat kuliah baru kita ..
Pagi itu ..
"Hai za, selamat pagi .. " sapanya dengan riang ..
"Pagi, oh ya hari ini kita mata kuliahnya apa ya tang?" tanyaku pada Lintang ..
"Gimana sih, masih seperti biasa deh nggak pernah liat jadwal, hari ini itu matakuliahnya pak Zeka, matakuliahnya Seni la .." katanya sambil menggelengkan kepalanya
"Yah, kamu tau kan aku gimana .. Biasalah, untung aku punya sahabat yang super duper baikkkkkk banget .. " kataku menggodanya ..
"Apaan sih, geli tauk " katanya dan kami pun tertawa bahagia ..
(yah terkadang bahagia itu sederhana lho guys)
- suara bel pun berbunyi -
"Eh, itu udah bunyi .. " kata Lintang
"Apanya yang bunyi??" Tanyaku Lola (loding lama)
"Ya belnya lah, udah harus masuk nih .. yuk " katanya sembari menarik tanganku ..
"Oooooo, kirain apa yang bunyi, hehehehehe .. " kataku sambil berjalan menuju kelas kita berdua ..
(kami masuk di perguruan yang sama dan jurusan yang sama)
- Sesampainya kami di kelas -
Kami memilih tempat tengah - tengah, tapi sih sebenarnya Lintang maunya di depan tapi kan aku yang nggak mau, hehehe biasa lah suka ngantuk kalok lagi kuliah mohon di maklumi .. dan pada akhirnya kami pun memilih tempat ini ..
Dan tiba - tiba datang seseorang yang menurut semua cewek sih super duper keren .. dan dia langsung duduk disamping Lintang .. Uhhh bahagianya jadi Lintang (kata kebanyak cewek termasuk gue) ..
"Tang .. " kataku sedikit berbisik kepada Lintang
"Apa?, Kok bisik - bisik sih .." tanyanya balik 
"Itu disamping kamu, ada malaikat turun dari langit", kataku sambil senyum - senyum sendiri 
Dan seketika itu Lintang pun menoleh kearah samping yang ada cowok keren itu dan apa yang terjadi, mereka berdua saling bertatapan saat itu dan langsung sama - sama mengalihkan penglihatan mereka.
"Za .." panggil Lintang
"ya? .." tanyaku singkat
"Mau nggak tukeran tempat duduk sama aku, aku nggak enak nih .. " katanya sambil memasang mimik wajah memohon.
"Apaan sih, jangan gitu nanti dia mikirnya gimana lagi, lagian ngapain pindah sih .. mubazir banget tau udah deket sama cowok yang super duper keren malah kamu mau tukeran tempat duduk .. di sini itu pasti banyak cewek yang mau duduk di deketnya dia .." kataku menyeramahi Lintang 
"Kan aku bukan kebanyakan cewek, jadinya aku nggak mau duduk di sebelahnya .. Tuker ya, Pleaseeeee .. " katanya tak mendengarkan apa kataku ..
"Ya udah deh, kamu yang maksa lo ya bukan aku .." kataku sembari berdiri dan bertukar tempat duduk dengan Lintang.
Sontak cowok itu menoleh ke arahku. Jujur sih kalok aku boleh bilang kalok aku di kasih cowok sekeren ini mah aku nggak mau, kenapa? karena pasti banyak yang bully juga dia kan ganteng .. dan menurutku kalok punya pasangan yang ganteng itu cepet bosen jadi aku nggak mau dan mungkin punya pikiran yang sama denganku .. Kalok aku sih lebih suka cowok yang Manis dan punya pipi tembem .. hehehehe (kok jadinya cerita tentang aku ya)
Oke singkat cerita kita selesai jam kuliahnya .. dan kita keluar dari kelas yang kita tempati tadi ..
"Za, aku ke perpus dulu ya ada buku yang mau aku pinjem nih .. Tunggu di tempat biasa ya .. " katanya sembari meninggalkanku dan menuju ke perpus
"Oke, jangan lama" Teriakku
- di Perpustakaan -
Lintang masuk dan langsung mencari buku yang dia cari, kesana kemari sampai di suatu titik dimana buku yang dicari itu ada .. dan saat dia hendak mengambil buku itu tidak sengaja ada juga yang mau mengambil buku itu dan ya secara tidak sengaja tangan mereka berdua bersentuhan, dan kamu tau dia siapa? .. Yap dia adalah laki - laki yang tadi bertemu di kelas pas kuliah ..
"Oh kamu mau ngambil ini?" tanyanya pada Lintang
"Iya, tapi kalok kamu memang butuh ambil kamu aja .. nggak papa kok " katanya menunduk sembari langsung pergi dari sana
"Eh, tunggu hei .. " katanya memanggil Lintang dan mencoba untuk mengejarnya ..
Lintang terburu - buru berjalan sampai akhirnya dia menabrak tiang saat jalan melewati lapangan sampai akhirnya kakinya terkilir karena salah jatuh ..
"Awwww .. " katanya meringis 
"Are you okey?" tanya laki - laki itu
"Kakiku sakit, kayaknya kekilir .. " kata Lintang meringis kesakitan
Tanpa aba - aba laki - laki itu langsung menggendong Lintang dan di bawa ke pinggir lapangan ..
"Ehhhh, " kata Lintang panik .. tapi dia tidak bisa berbuat apa - apa ..
- sesampainya di pinggir lapangan -
"Boleh aku liat?" kata laki - laki itu
Awalnya Lintang takut untuk mengatakan iya .. tapi mau bagaimana lagi di sana hanya laki - laki itu  yang bisa menolongnya minta tolong sama aku pun (Maksudnya Erza) pasti bakalan lama ya udahlah terpaksa dia bilang iya ..
"Iya .." masih meringis kesakitan
dan laki - laki itu pun penuh dengan kelembutan menolong Lintang ..
dan Lintang mencoba menahan sakit karena kakinya terkilir ..
Singkat cerita sudah selesai dan laki - laki itu duduk di samping Lintang namun di beri sedikit jarak di antara mereka .. Lintang pun sudah menghubungiku dan aku dalam perjalan menuju tempat dia ..
"Udah mendingan kan?" tanya laki - laki itu
"Iya, Terima kasih ya .. dan aku juga minta maaf" kata Lintang
"Minta maaf buat apa?" tanya laki - laki itu lagi
"Soal tadi pagi yang aku tiba - tiba pindah tempat duduk dan yang tadi aku langsung pergi saat kamu masih mau mengatakan sesuatu" katanya sambil tertunduk
"Ohh .. masalah itu, untuk tadi pagi oke lah aku paham mungkin kamu risih denganku yang banyak cewek yang bicarakan tentangku kalok untuk yang di perpus tadi itu kamu nggak salah kok jadi nggak papa "  kata laki - laki itu
(ya jangan di bilangin banyak cewek yang ngomongin juga kalik, meski itu faktanya sih)
"Oh ya .. aku belum memperkenalkan diri ya .. namaku Rezvan Angga Pratama biasa di panggil Evan" katanya sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman
"Namu Lintang Dewi Pemana biasa di panggil Lintang" kataku dan hanya meletakkan tanganku di dekat dada ..
Yah dan dia tau maksudnya dan diapun mengikuti sepertiku menarik tangannya dan salaman seperti selayaknya yang bukan muhrimnya.
"Kamu Maba juga?" tanya Evan
"Iya .. " Katanya singkat
keheningan mulai menyapa di antara mereka berdua dan untungnya aku segera datang, aku pun mulai mengintrogasi Lintang.
"kamu nggak papa kan, apanya yang sakit, ada yang luka atau ada yang gimana gitu???" dan bla bla bla aku menanyakan segalanya ke Lintang dan betapa terkejutnya aku saat ku melihat seorang malaikat tadi pagi duduk di samping Lintang.
"Aku baik - baik aja kok, makasih udah perhatian .. tapi satu - satu dong kalok mau nanyak kan aku nggak bisa jawab satu - satu kalok kamu beruntun tanyaknya" kata Lintang menjelaskan
"Kok ada dia disini" kataku sambil berbisik di dekat telinga Lintang
"Iya, dia yang nolongin aku tadi pas nabrak tiang" kata Lintang menjelaskan
"Oh iya, aku mau nanyak deh kenapa kamu sampek nabrak tiang sih? emang tiangna ngehadang kamu ya atau kalian janjian buat tabrakan" kataku ngomel
"Ya enggak gitu, udahlah jangan di bahas lagian malu kalok di ceritain juga udah kejadian kan jadinya nggak akan langsung sembuh ini kaki" kata Lintang memegang kakinya.
- Evan berdiri dan mulai berbicara -
"Sorry, tadi dia nabrak tiang gara - gara aku ngejar dia dari perpus .. Jadi aku bener - bener minta maaf ya" kata Evan
"Ohhhhhhh .. Jadi karena di kejar .. emang kenapa di keja .. " 
"Eza, udah ah " kata Lintang memotong pembicaraan ku
Karena aku nggak mau buat sahabat ku ini marah akhirnya aku memberhentikan pertanyaanku ..
"Oh ya, namaku Evan" katanya tiba - tiba
"Oh iya .. Namaku Erza Putriana Dewi biasa di panggil Eza" katakku menanggapinya
- awalnya sih masih canggung untuk mulai berbicara, tapi selang waktu berjalan kita pun mulai terbiasa untuk hanya sekedar ngobrol tentang keseharian kita.. Dan yang aku pikirkan akhirnya terjadi juga Evan mulai memiliki rasa terhadap Lintang aku tau sejak Evan menolong Lintang saat dia menabrak tiang yang di sebabkan sama Evan sih .. Dari sana aku mulai merasakan benih - benih cinta itu datang .. Tapi yah aku tau bagaimana Lintang, dia lagi nggak mau untuk membuka hatinya untuk seorang laki - laki karena dia sudah terlalu sering untuk merasakan luka yang sangat dalam. Karena yang aku tau untuk soal CINTA dia kurang beruntung (beda cerita sama aku ya).. yang aku maksudkan di sini yaitu dia lebih sering di sakiti dari pada di sayangi, padahal ya dia itu kalok udah jatuh cinta dia bakalan bener - bener sayang sama si Doi .. tapi ya mau gimana lagi yang laki - laki aja yang kurang bersyukur kalik (lah kenapa aku yang emosi yak)
Oke kita lanjutkan ceritanya

Kebahagiaan yang Sempurna

Dan sampai pada suatu hari Evan menyatakan cintanya kepada Lintang dan dengan segala penjelasan penjabaran dari aku tentang Evan sampai pada akhirnya Lintang bersedia menerima cinta dari Evan pastinya dengan syarat
"Aku Mau, tapi kita pacaran secara positif .. yang aku maksutkan itu nggak perlu sering ketemu kalok memang mau ketemu harus ada temennya, nggak perlu pegang tangan atau apalah yang berhubungan dengan kontak fisik .. Saling percaya dan nggak boleh curigaan kalok memang mau ada yang di tanyakan langsung aja tanyakan jangan terlalu percaya orang lain, SETUJU?" kata Lintang membuat persyaratan
Dan ya ..
"Ya Aku Setuju" kata Evan
- singkat cerita mereka mulai menjalani hubungan mereka dan aku bahagia banget karena apa yang aku fikirkan selama ini benar .. Lintang sudah menemukan kebahagiaannya bersama dengan Evan dan aku benar - benar setuju mereka menjalani hubungan yang saat ini mereka jalani -
Sampai suatu ketika ......
Pagi hari seperti biasa aku dan Lintang pergi bersama untuk mengikuti matakuliah .. dan kitapun masuk ke dalam kelas,,
Semua berjalan seperti biasa sampai sesuatu terjadi ..
"Lin, are you oke??" tanyaku karena aku melihat hidung dari Lintang mengeluarkan darah
"I am oke, why" tanyanya padaku
"Hidungmu berdarah, kamu serius nggak papa" tanyaku lagi
dia pun bergegas memegang di area hidungnya dan betapa terkejutnya dia melihat darah mengalir di hidungnya. Dia pun berlari menuju Toilet yang tidak jauh dari sana. - Setelah Itu -
"Za, kamu mau janji sesuatu nggak sama aku??" tanya Lintang
"Janji apa? .. you oke right?" tanyaku kawatir
"Ya, I am oke .. Aku mau janji sama aku kalok kamu nggak bilang ke Evan apa yang terjadi tadi .. Promise?" kata Lintang sambil mengangkat jari kelingkingnya sebagai tanda janji
"Why, kenapa aku nggak boleh bilang itu ke Evan" tanyaku bingung
"Karena aku nggak mau di kawatir, cukup kamu yang kawatir ke aku .. aku nggak mau dia berpikir hal - hal yang aneh .. Oke " katanya
"Aneh apa sih maksudmu?? " tanya aku
"Kamu mau apa nggak janji ke aku .. Please Zaaa .. " katanya sambil memohon padaku
dan kita melihat Evan berjalan menuju ketempat kita ..
"Ya Za .. Please aku mohon sama kamu" kata Lintang
"Za .. " Lintang sekali lagi 
"Oke .. tapi dengan satu syarat .. Promise " kataku mengajukan persyaratan
"Oke .. aku akan turuti, kita bicarain ini lagi nanti .. Promise " kata Lintang
Dan hari itu pun berjalan seperti biasanya .. Kami pun memutuskan untuk pulang kerumah setelah lama kami berbincang - bincang ..
Seperti biasa kami berpisah di depan kampus kami ..
"Da, Van " kataku dan di balas lambaian oleh Evan 
"Da, Za Lin " katanya

Selang beberapa menit kami berpisah tiba - tiba Lintang merasa Pusing yang sangat menyakitkan dan tiba - tiba dia pingsan seketika. Dan aku yang seorang diri mengetahuinya langsung berteriak meminta tolong
"Tolong, Tolong .. pak tolongin temen saya pak .. tolong bawa ke rumah sakit pak" kataku meminta tolong pada salah satu orang yang ada di tempat itu
"Oh iya neng ayo bapak tolong " kata bapak itu
Aku pun dan bapak dan orang - orang yang ada di sekitar mulai bergegas ke rumah sakit untuk mengantarkan Lintang ke sana.
- Setelah sampai rumah sakit -
Lintang langsung masuk ke UGD dan di tangani oleh dokter yang berjaga 
setelah beberapa menit dokterpun keluar dari ruangan itu 
"Dok, Gimana keadaan dari teman saya dok .. dia baik - baik aja kan??" tanyaku pada dokter
"Apa ada orang tuanya yang kesini?" tanya dokter
"Orang tua dia sedang bekerja di luar kota dok, dia tinggal bersama dengan pembantunya yang sudah dia anggap sebagai orang tua dok .. Jadi bagaimana keadaan teman saya dok??" tanyaku lagi
"Mari ikut keruangan saya, saya akan jelaskan disana" kata dokter
- sesampainya di ruangan -
"Silahkan duduk " kata dokter
aku pun duduk 
"Bagaiman dok keadaannya?? dia baik - baik saja kan??" tanyaku penuh dengan kekawatiran
"Berat untuk mengatakannya, tapi saya harus tetap memberitahukannya .. Umur dia sudah tidak lama lagi dia menderita penyakit Leukimia Stadium C diperkirakan usianya tinggal 2 bulan lagi" dokter menjelaskan
Seketika semua badanku menjadi lemas seakan aku tak punya tenaga lagi tak sanggup lagi aku berkata - kata dan yang hanya aku bisa lakukan adalah menangis tak menerima semua ini .. dia tidak seharusnya mendapat seperti ini ..
"Sebaiknya kamu harus merelakan dan bersabar untuk dia .. Jangan membuat dia bertambah sedih" kata dokter
Aku pun tak mampu untuk menjawab apa yang dokter katakan .. aku benar - benar tak sanggup tak siap untuk kehilangan seorang sahabat yang sangat baik seperti dia .. Seakan aku tak rela melihat dia seperti ini saat dia sedang bahagia - bahagianya dia harus merasakan hal pedih dan seperih ini .. Aku mencoba untuk menahan tangisku tapi aku tak bisa.
Aku pun keluar dari ruangan itu dan menuju ke kamar Lintang.
Sebelum aku masuk aku menghapus air mataku yang sedari tadi mengalir tak berhenti .. Berusaha menguatkan hati dan akupun masuk ke dalam kamar dengan tersenyum ..
"Hai Lintang, are you oke??" tanyaku (suaraku bergetar dan tak mampu menahan air mata yang jatuh)
"Hei i am oke, don't cry i don't like it" kata Lintang mencoba menenangkan aku.
Dia masih bisa tegar dari apa yang dia alami sekarang dan aku hanya bisa terdiam dan menangis tanpa tau aku harus berkata apa ..
"Za " panggilnya dengan suara yang pelan 
"Iya .. " jawabku sigap
"Kamu mau apa .. apa ada yang bisa aku lakukan buat kamu??" tanyaku
"Syarat yang tadi apa??" tanyanya
"Hmmm .. yang tadi, udah jangan di pikirin karena sudah terlaksana kok syaratnya" katanya
"Hmmmm .. Oke .. " jawabnya
"Za .. " panggilnya lagi
"Iya .. Kenapa, apa ada yang sakit??" tanyaku pada Lintang
"Enggak kok Za .. aku mau minta 2 permintaan sama kamu boleh??" katanya
"Apaan sih Lin, jangan bilang gitu dong kamu bakalan sembuh kok .. Jangan pakek acara - acara minta permintaan" kataku dan air mataku terus mengalir .. Kami berdua pun sama - sama menangis.
"Bukan begitu Za .. Kamu tau kan apa yang aku alami sekarang waktuku sudah nggak lama lagi Za, jadi aku mau minta 2 permintaan saja .. Boleh kan" katanya sambil terisak.
"Oke .. tapi kamu nggak boleh mengatakan hal yang seperti itu lagi dan kamu harus tetap ada di sini bersamaku oke" kataku
"Iya Za .. " kata Lintang
"Kamu mau minta apa??" tanyaku kepada Lintang
"Permintaan pertama, aku mau kamu nggak bilang soal ini ke Evan" katanya
"Kamu kenapa sih Lin, harusnya kamu bilang ke dia bukannya kamu yang bilang bahwa apapun yang terjadi kalian harus ngomong apapun itu sepahit apapun itu .. " kataku
"Iya, aku tau Za .. tapi aku nggak mau di sedih dan membuat dia telah salah memilih aku" katanya
"Dia nggak salah milih kamu Lin, kamu tau kamu itu adalah wanita yang baik selalu perhatian sama orang yang kamu sayang aku Evan dan semua orang yang kamu sayang .. dan dia nggak akan berpikir bahwa dia salah memilih kamu bahkan dia bakalan bangga pernah memiliki pasangan seperti kamu yang tegar dalam menjalani segala cobaan atau masalah hidup yang kamu alami Lin .. come on Lin" kataku menjelaskan.
"Iya aku tau Za .. tapi aku mohon untuk sekali ini aja ini yang terakhir aku minta kamu merahasikannya dari Evan .. ya Za .. Please" katanya memohon padaku ..
Dan akhirnya aku pun menyerah dan mengabulkan permintaannya yang satu ini ..
"Oke, aku akan mengabulkan permintaanmu .. ini aku lakukan demi kamu ya .. aku melakukannya demi sahabat yang sangat aku sayangi" kataku (masih tetap dalam suasana sedih)
"Terima kasih Za, dan Satu lagi permintaan yang kedua aku mau kamu jadian dan menggantikan posisiku di hati Evan" katanya
Aku yang mendengarnya langsung tak percaya atas apa yang dia ucapkan tadi.
"Untuk yang ini aku nggak mau Lin, karena itu sangat mustahil untuk dilakukan Lin .. Evan itu sayangnya sama kamu, seberapapun aku berusaha itu nggak akan berhasil Lin .. Jadi aku nggak bisa untuk melakukan itu .. dan kamu tau aku nggak mau mengambil apa yang bukan hakku Lin .. dan aku nggak mungkin berhubungan dengan orang yang sangat di sayangi oleh sahabatku sendiri" kataku menolak keras
"Tapi Za .. aku bisa apa, kalok aku sehat aku pasti nggak mungkin minta hal semacam ini .. aku ingin selalu berada di samping kalian berdua kamu sama Evan .. Tapi apa dayaku aku nggak bisa, yang hanya bisa ku lakukan adalah melewati semua ini dengan kesabaran dan ketabahan .. aku ingin membahagiakan Evan juga Za .. coba kamu sekarang dalam posisiku pasti kamu akan melakukan hal yang sama denganku .. Please Lin karena hanya ini yang bisa aku lakukan .. aku Mohon sama kamu jadi penggantiku di hati Evan " Ucap Lintang dengan suara lirih dan lemah ..
melihatnya yang saat ini rasanya ingin aku menggantikan posisinya denganku .. Jika ku bisa .. Aku pun tak bisa menahan tangisku dan langsung memeluk Lintang seerat - eratnya.. kami berdua larut dalam suasa tangis .. Lintang adalah sahabat yang paling aku sayangi dia yang selalu mengerti posisiku dan dia yang selalu memberiku motivasi saat aku jatuh dan dia yang selalu memberiku nasehat saat aku melakukan sebuah kesalahan .. Dan akhirnya aku menyerah dan aku setuju atas permintaan keduanya.
"Oke aku setuju, aku akan melakukannnya buat kamu .. dan aku tidak akan bilang ke Evan apa yang sedang terjadi padamu .. Tapi selama kamu masih ada kamu harus tetap bersamaku .. dan biarkan aku untuk menjaga kamu selalu .. Promise" Janji kelingking
"Ya, Promise " Lintang sambil tersenyum

Sebulan telah berlalu banyak hal terjadi dan misi untuk menggantikan tempat Lintang pun mulai terencana tapi sangat sulit untuk dijalani, Evan selalu bertaya soal Lintang .. apa yang terjadi dengan Lintang, tapi aku tidak bisa berbuat apa - apa aku tak bisa berkata bahwa Lintang tidak baik - baik saja karena aku sudah berjanji ..
"Aku duluan ya Za Van, masih ada  keperluan nih" kata Lintang.
Aku tau maksud dari Lintang meninggalkanku dengan Evan berdua supaya kami bisa lebih akrab dan lebih mengenal satu sama lain .. tapi dalam pikiranku itu adalah hal yang mustahil terjadi karena Evan sangat mencintai Lintang..
"Oke Lin, hati - hati ya .. nanti kalok udah nyampek rumah calling2 ya" kata Evan
"Aku pun begitu ya" kataku menimbali
"Oke " katanya sambil mengacungkan jempolnya .. begitu riang padahal yang dia jalankan adalah hal yang sangat berat bagiku.
Setelah beberapa lama ..
"Za, boleh tanya sesuatu nggak" kata Evan padaku
"Tanya apa Van" kataku agak takut 
"Lintang baik - baik aja kan??" tanyanya padaku
"Ya baik - baik aja lah, maunya gimana .. emang dia ngomong sesuatu sama kamu" kataku sedikit gugup
"Ya enggak sih, tapi dia tu agak berbeda kayaknya lebih menghindari aku deh .. ngerasa nggak??" tanyanya padaku
"Enggak kok, biasa aja .. mungkin kamu aja yang ngerasa begitu" kataku mencari alasan.
"Udah ah, pulang yuk udah hampir malem nih" kataku mencari sebuah pengalihan
"Oke lah" katanya
Setelah hari itu semua berjalan dengan lancar, dan hari ini aku menemani Lintang untuk memeriksakan keadaannya .. dan ketika itu .. Kriiiingggggggg ... Telfon Lintang berbunyi .. dan ternyata dari Evan
"Halo, Assalamualaikum" kata Lintang 
"Waalaikumsalam, kamu dimana Lin" jawab Evan
"Hmmm .. aku lagi ada di rumah" Lintang berbohong
"Hmmm .. aku kesana ya sekarang" kata Evan
"Eh .. jangan aku lagi sibuk nih" kata Lintang mencari alasan
"Ya kan enak aku bisa batuin" kata Evan
"Hmmmm .. gimana kalok kita ketemu di taman deket rumah aja" kata Lintang ... sontak aku terkejut kan dia lagi mau cek kesehatannya dia 
"Oh, oke kalok gitu" kata Evan
- menutup telfon -
"Kamu mau kemana? kamu kan mau cek kesehatan" tanyaku 
"Aku harus ketemu sama Evan, kalok nggak gitu dia bakalan kerumah .. udah dulu ya aku harus kesana " kata Lintang sambil berlari menuju tempat janjiannya dengan Evan
- setibanya disana -
"Hai Van " sapa Lintang (dengan wajah yang pucat)
"Hai Lin, are you oke??" tanyanya
"Ya, I am oke" jawabnya
duduk di samping Evan
"Kamu kenapa, akhir2 ini kamu berubah mulai menjauh dari aku" kata Evan pada Pointnya
"Enggak kok aku nggak papa aku juga nggak berubah, aku masih sama seperti yang dulu" kata Lintang tegas.
Tiba - tiba darah segar mengalir dari hidung Lintang ..
"Lin are you oke, kenapa hidungmu keluar darah wajahmu juga pucat kamu baik - baik aja kan" tanyanya panik dan kawatir
"aku nggak papa kok mungkin cuma kecapean" katanya 
Namun tak selang beberapa lama Lintang pun pingsan dan Evan yang kala itu bersamanya langsung membawanya ke Rumah Sakit. 
Aku yang menunggu di RS dengan penuh kawatirpun bertambah kawatir saat aku melihat Lintang sudah pingsan dan di bawa di gendongan dari Evan.
"Kenapa dia?? apa dia baik2 aja" kataku
Evan tak mengubris dan langsung membawanya ke dalam RS ..
dan di dalam "Kamu tau kan apa yang terjadi sama Lintang, kenapa kamu nggak pernah bilang ke aku??" kata Evan padaku
"Aku nggak bisa .." kataku
"Kenapa nggak bisa??!!!" kata Evan marah sekaligus dia meneteskan air mata yang tak mampu dia bendung
- akhirnya aku menceritakan semua yang terjadi dan aku melanggar janjiku kepada Lintang -
Setelah itu Evan dan aku memasuki kamar yang di tempati oleh Lintang.
"Kenapa kamu disini? kamu pergi" kata Lintang kepada Evan
"Kenapa kamu begini harusnya kamu bilang ke aku .. kita kan sudah janji untuk selalu bersama apapun yang kita alami" kata Evan
"Aku mau kamu baha .. " 
"Bahagia dengan cara berpacaran dengan Eza .. itu bukan bahagia itu malah menyakitkan bagi aku .. aku bahagia bersamamu apapun yang kamu alami .. aku nggak peduli .." kata Evan memotong ucapa Lintang
"Tapi .. " 
"Udah saat ini kamu jangan terlalu banyak bicara, dan biarkan aku buat jaga kamu sampai nanti" kata Evan dengan suara sendunya dan air mata yang tak henti2nya mengalir 
"Tapi Van .. " kata Lintang 
"Aku bilang sudah,, kita lewati ini bersama dan apa pun keadaannya dan aku janji aku bakalan melakukan apa yang kamu minta ke Eza .. Promise " Janji kelingking
"Oke, Promise" Janji Kelingking
- Setelah itu semua berjalan seperti biasa dan pada akhirnya Lintang pun meninggalkan kami untuk selamanya dan bahagia serta tenang di sana .. Dia tersenyum melihatku dan Evan menepati janji kepadanya .. Selalu bahagia ya Lintang disana -

Sekian ya Ceritaku ini .. maaf kalok nggak nyambung dan nggak terlalu menyentuh soalnya masih belajar buat cerita nih .. 
dan yang bisa diambil hikmah dari cerita diatas adalah tetap bersyukur apapun yang kamu rasakan dan alami, karena semua telah tertulis dan terbaik untuk terjadi dan pastinya jangan lupa tersenyum dan selalu menebarkan kebahagiaan .. see you di tulisanku berikutnya .. byeeeee ..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kebahagiaan yang Sempurna"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya, apabila anda ada pertanyaan, silahkan berkomentar pada kolom komentar dibawah ini..!!!