Contoh Dongeng Perang Peri Putih dan Penyihir Hitam





Contoh Dongeng Perang Peri Putih dan Penyihir Hitam
Contoh Dongeng Perang Peri Putih dan Penyihir Hitam : Hai teman selamat sore .. apa kabar hari ini semoga tak seperti cuaca hari ini ya .. kali ini aku kembali lagi dengan bahasan yang berbeda yaitu contoh Dongeng lagi .. judulnya yaitu ..

Dongeng Perang Peri Putih dan Penyihir Hitam

Di pagi yang cerah didalam hutan hujan yang lebat dan menyeramkan, Pangeran Elino telah bersiap untuk melanjutkan perjalanannya ke tempat peri putih berada. Sebelum berangkat pangeran mempersiapkan perbekalan dan juga senjata yang akan digunakan. Semua alat dan perbekalannya disediakan oleh pohon penyembuh.
Setelah berpamitan, pangeran berpamitan pada pohon penyembuh. Pohon penyembuh juga memberikan sekantung bubuk berwarna coklat, yang katanya dapat membantu pangeran mengalahkan penunggu di telaga darah.
Seperti pesan yang didapatnya dari sang kakek, pangeran berjalan terus kearah utara dari pohon penyembuh. Tapi setelah lama berjalan pangeran tak kunjung menemukan telaga darah. Ini sudah hari ke 10 pangeran berjalan tapi masih tak ada hasil. Perbekalan yang dibawa pangeran pun makin menipis hanya tersisa sebuah roti dan 2 buah apel. Air yang dimilikinya juga tinggal sekmenambah
m. Pangeran mulai merasa putus asa. Ini sudah hari ke 15, bekal makanan pun sudah habis semua. Akhirnya pangeran memutuskan untuk istirahat sejenak, hingga akhirnya tertidur.
Dalam tidurnya pangeran bermimpi bertemu sang ratu Rinish yang sedang tersenyum dan memberikan semangat pada elino agar tidak menyerah. Saat pangeran tengah tertidur pulas, ada seseorang yang meletakkan sekantung makanan dan minuman yang cukup untuk seminggu, lalu dia mendekati pangeran dan berkata "janganlah kau berputus asa, perjalananmu hampir sampai pangeran elino" lalu sosok itu menghilang.
Malam harinya pangeran terbangun dari tidurnya dalam keadaan bugar dan ia amat terkejut melihat sekantung makanan dan minimum. Karena tenaganya sudah habis, pangeran langsung memakan dan meminumnya untuk memulihkan tenaganya. Pangeran mengira bahwa mungkin itu bantuan dari pohon penyembuh.
Pangeran mulai melanjutkan perjalanannya dan ini hari ke 22 dalam mencari telaga darah, pangeran malah diserang oleh puluhan kera bertaring tajam setajam harimau. Pangeran yang kewalahan melawan puluhan kera itu hampir saja kalah, jika sosok yang datang membawa makanan pada pangeran tak muncul dibelakang tubuh pangeran. Puluhan kera itu pun langsung melarikan diri, takut akan kekuatan sosok tersebut.
Pangeran masih bingung dengan penyebab kera yang baru saja mengejarnya malah melarikan diri. merasa ada sesuatu dibalik punggungnya, pangeran memberanikan diri menengok ke belakang, alangkah terkejutnya ia saat melihat beberapa kera yang tadi menyerangnya mati bersimpah darah. Merasa ada yang tak beres dengan kera itu, pangeran mempercepat langkahnya meninggalkan tempat itu.
Pencarian pangeran di hari ke 30 membuahkan hasil. Ia melihat sebuah telaga yang airnya jernih. Melihat kejernihan air tsb, menimbulkan niat pangeran untuk mandi disana menyegarkan badan. Tapi belom sampai niat itu terlaksana, tiba tiba dari belakangnya seperti ada yang mendorongnya dan air di telaga berubah berwarna merah. Spontan pangeran berucap "Telaga Darah".
Mahluk yang tadi berusaha mendorongnya kini tertawa.
MTKM : Hahahhaahaha.. apa yang membawamu sampai ke wilayahku? Dan siapa kau yang berani mengusik wilayahku??
Elino : Sssaa.. Sayyaa.. Saya Pangeran El, saya datang kemari bukan berniat mengganggu atau merebut wilayahmu, saya hanya ingin pergi ke tempat peri putih berada.
MTKM : hahaha kau boleh saja melewati daerahku tanpa berkorban darah, tapi kau harus memberiku sesuatu
Elino : sesuatu? Apa itu?
MTKM : sebuah bunga abadi yang hanya tumbuh di gunung Nwerly.
Elino : mustahil, aku tak mungkin mendapatkannya. Gunung itu sangat jauh dan juga waktuku tak banyak untuk melawan sihir hitam
MTKM : kalau begitu angkatlah senjatamu
Dan belum sempat pangeran mengangkat senjatanya si mahluk tak kasat mata sudah mulai menyerangnya dengan membabi buta. Pangeran kewalahan dengan serangan itu, lengan, kaki, dan juga dahi pangeran sudah bermandikan darah. Sedangkan tak satupun serangan pangeran yang mengenainya. Saat mahkluk itu akan menyerang lagi, pangeran langsung mengeluarkan bubuk coklat pemberian pohon penyembuh. Ditaburkannya bubuk penyembuh ditangannya itu ke tanah, hasilnya sungguh ajaib. Mahluk tak kasat mata yang menyerangnya tadi, kini terlihat sosoknya.
Jauh dari yang pangeran bayangkan, tenyata mahluk tak kasat mata sosoknya ialah seorang kakek yang sudah renta, usianya sekitar 1,5 abad. Merasa sosoknya telah terlihat kakek itu berlalu ke dalam telaga darah. Ketika pangeran hendak menyusulnya telaga darah itu berubah menjadi sebuah istana yang megah.
Saat hendak memasuki istana yang megah itu, pangeran dikejutkan oleh sosok lavenia, tapi bukan dengan pakaian berwarna merah yang biasa ia gunakan melainkan pakaian berwarna putih panjang yang indah. Pangeran bingung, siapakah lavenia sebenarnya dan untuk menutupi kegundahaan hatinya, pangeran pun hendak bertanya. Tapi sebelum itu, pangeran dipersilahkan memasuki istana peri putih dulu. Takjub akan kemewahan dan kemegahan istana, serta banyaknya peri kecil yang beterbangan disekitar menambah kesan indah diistana itu.
Saat didalam istana
Peri putih : katakan saja pertanyaan yang ada dihatimu Pangeran El
Pangeran : apakah kau Lavenia si penyihir merah? Bagaimana bisa kau menjadi peri putih? Mengapa kau tak mengatakannya padaku??
Peri Putih : tenanglah pangeran. Aku bukanlah lavenia penyihir merah penunggu hutan yang kau maksud. Aku adalah Laveria si peri putih. Aku tau kau telah bertemu saudara kembarku yang terjebak di hutan itu.
Pangeran : bagaimana bisa ia terjebak disana dan bagaimana bisa kau punya saudara yang menjadi penyihir?
Peri putih : kuharap itu bukan tujuanmu datang kemari pangeran, katakan saja tujuanmu kesini.
Pangeran : ah iya, aku sampai lupa.
Kerajaan Rinish makin lama makin dikuasai oleh penyihir hitam, aku tak tahu mengapa penyihir hitam bisa dengan mudahnya menguasai kerajaan Rinish, aku minta tolong padamu hari ini diusiaku yang menginjak 16 tahun aku ingin semua sihir hitam itu lenyap dari kerajaan Rinish.
Peri putih : sihir hitam dikerajaan Rinish sangat pekat, cukup sulit menghilangkannya ditambah dengan sihir hitam Raja Atta. Aku tak yakin dapat mengalahkannya, aku tak seberani lavenia saudariku.
Pangeran : tunggu dulu, raja Atta? Maksudmu pamanku punya sihir hitam? Tapi bagaimana mungkin? Apa paman juga penyebab sakitnya ibuku Ratu Iesya??
Peri putih : tentu, pamanmu sakit hati karena dia mencintai Ratu Iesya, tapi karena perjodohan Ratu Iesya dan Raja Rick membuat harapan Raja Atta untuk menikahi Ratu Iesya sirna. Alasan tersendiri mengapa paman membuat ibumu sakit, karena ibumu tak mau menikah lagi dengan Raja Atta.
Pangeran : aku tak menyangka, paman selicik itu. Lalu bagaimana aku harus menghadapinya? Aku manusia sedangkan paman seorang penyihir.
Peri putih : aku akan membantumu pangeran, tapi aku tak yakin kekuatanku sendiri mampu mengalahkan sihir hitam di Rinish. Pulanglah, aku akan mencari cara dan bantuan untuk menghilangkan sihir hitam itu.
Pangeran : baiklah peri, terimakasih. Tapi jalan pulangku apakah harus melewati hutan itu lagi?
Peri putih : hihihi aku rasa iya, seseorang telah menunggumu didalam sana. Tenang saja, perjalananmu takkan serumit dan selama saat menuju kemari. Beberapa peri akan menemanimu sampai perbatasan desa dengan hutan.
Pangeran : terimakasih banyak atas bantuanmu peri. Aku pamit
*dihutan*
Pangeran dikejutkan oleh keberadaan levenia
Lavenia : hai Elino.. sudah bertemu saudari kembarku kan? Bagaimana dia? Baik kan? Sama seperti aku pastinya, oh ya pangeran setelah ini kau mau kemana? Apa aku boleh ikut bersamamu? Aku sangat kesepian dihutan ini? Pangeran El mengapa kau hanya diam sih??
Pangeran : hmm
Lavenia : pangeran kau kenapa sih?? Aku capek loh ngomong terus tapi gak di jawab, kamu gak tau kan kalau aku marah, hutan ini bisa terbakar semua
Pangeran : kenapa kamu gak bilang kalau kamu saudari peri putih? Kenapa juga kamu bawel banget, jauh beda sama laveria
Lavenia : jadi pangeran ngambek nih.. oh ya pangeran mau aku kasih tau jalan pulang yang cepet ke istana Rinish gak? Gak sampai sehari pasti nyampe
Pangeran : kalau ada kenapa gak bilang dari tempo hari, kan aku gak perlu jauh jauh jalannya.
Lavenia : emang pangeran pernah tanya? Enggak kan. Jadi bukan salahku

*skip* dengan jalan rahasia yang dimiliki Lavenia, akhirnya kini pangeran sudah sampai di desa Rinish. Terkejut, itu hal pertama yang dirasakan pangeran. Kondisi desa kini kian suram, penyihir hitam makin berkuasa penuh atas rakyat, bahkan para penyihir itu tak mau tunduk saat pangeran lewat. Lavenia yang berjalan dibelakangnya pun merasakan perubahan yang amat besar. Walau dalam penyamaran yang sempurna seperti gadis kecil pada umumnya, Mata tiap penyihir disana seolah mengetahui keberadaannya.
Akhirnya setelah melewati desa, kini pangeran El dan Lavenia tiba diistana. Keadaan istana tak jauh berbeda, malah terlihat makin parah. Anjing penyihir hitam seolah menyambut kehadiran mereka. Di pintu masuk istana Ratu  Iesya menyambut mereka dengan suka cita. Kondisinya memang telah sembuh, tapi wajah dan tubuhnya makin kurus. Pangeran sedih melihatnya, dia langsung berhambur ke pelukan sang ibu.
*5 hari telah berlalu*
Seperti janjinya, sekumpulan peri putih memporakporandakan pasukan penyihir hitam saat sebelum fajar muncul. Akibatnya banyak penyihir hitam yang tewas. Lavenia yang tau akan kedatangan saudara kembarnya langsung bergegas menghampiri pangeran, namun sayangnya pintu kamar Lavenia terkunci dengan sihir hitam yang kuat. Lavenia pun tak bisa berbuat banyak.
Disisi lain seluruh penghuni istana kini merasakan apa yang dirasakan Lavenia, mereka semua terkunci didalam kamar, pangeran pun bingung dengan apa yang harus dilakukan.

Diluar istana Raja Atta dan pasukan penyihir hitam sudah mempersiapkan diri menghadapi serangan peri putih. Hingga waktu yang ditunggu pun tiba, kehadiran peri putih dan beberapa peri lainnya. Perang pun tak dapat dihindarkan, tak sedikit pasukan peri yang mati ditangan penyihir begitu pula sebaliknya.
Perang makin memanas, pasukan peri perlahan tumbang. Hanya tersisa Laveria dan 7 peri lainnya, sedangakan pasukan penyihir masih tersisa sekitar 30. Melihat ketidak seimbangan itu membuat Lavenia semakin gusar. Akhirnya segala kekuatan yang dimilikinya, Lavenia berhasil membuka pintu yang telah diberi sihir hitam.
Lavenia langsung berlari menuju halaman istana, tempat perang antara peri dan penyihir dilakukan. Disana ia terkejut melihat saudari kembarnya yang akan dibunuh oleh Raja Atta. Lavenia tak tinggal diam ia langsung menggunakan sihir yang dimilikinya untuk menolong Laveria dan melawan Raja Atta. Tau jika ada yang menyerangnya dari belakang, Raja Atta langsung menoleh dan terkejut saat tau bahwa teman yang dibawa pangeran adalah penyihir. Tepatnya penyihir merah. Raja Atta langsung mengomando pasukannya untuk menyerang penyihir merah. Tapi Lavenia sudah terlebih dahulu memanggil semua pasukannya dari dalam hutan.
Raja Atta berusaha melarikan diri, peri putih yang mengetahui gelagatnya langsung mengejar dan menghajarnya. Raja Atta berontak marah, dia langsung menangkap sayap Peri putih dan merobeknya. Peri Putih jatuh ketanah dan amat kesakitan. Tapi dia sempat melihat belati milik pasukannya ditanah, dengan gerakan yang tak dapat terbaca oleh raja Atta, Laveria mengambil belati itu dan menyembunyikannya. Sedang Lavenia sendiri kini sibuk melawan guru penyihir hitam, sehingga dia tak sempat melihat apa yang dilakukan raja Atta pada saudarinya.
Raja Atta yang melihat peri putih mulai tumbang, mencoba mendekatinya dan hendak membunuhnya. Belum sempat Raja Atta membunuhnya, sebuah belati menusuk jantungnya hingga membuatnya melemah seketika. Lemahnya keadaan Atta membuat pintu istana yang terkunci sihir menjadi lenyap. Pangeran pun langsung bergegas kehalaman istana guna membantu peri putih yang menahan sakit diseluruh tubuhnya.
Perlahan lahan Raja Atta menutup matanya, jantungnya pun sudah tak berdetak lagi. Seketika langitpun perlahan kembali cerah. Rakyat amat bahagia mengetahui bahwa sihir hitam perlahan lenyap.
Pertarungan Lavenia dan guru penyihir hitam masih berlanjut, bukan lagi di halaman istana, tapi dihutan tempat lavenia tinggal. Sedangkan pangeran sibuk mengobati sayap peri yang patah hingga membuatnya tak sadarkan diri.
Kurang lebih 5 tahun setelah kejadian itu, kini pangeran El telah resmi menjadi Raja istana Rinish. Peri putihpun telah pulih, walau tak bisa kembali menjadi peri tapi ia sangat senang bisa tinggal diistana Rinish. Desa pun kembali seperti saat pemerintahan Raja Rick. Hingga akhirnya kabar akan pernikahan Laveria dan Raja El tersebar ke seluruh penjuru kota. Dan kabar itupun sampai ke telinga Lavenia.
Amarah Lavenia langsung muncul kembali. 5 tahun ia gunakan untuk merubah suasana hutan dan menambah
Kekuatannya. Lavenia langsung mendatangj istana Rinish dengan amarah yang menggebu. Tujuannya hanya 1 menagih janji yang dibuat pangeran di hutan. Janji yang bisa membuatnya bebas keluar dari hutan tekutuk itu.
Saat sampai diistana, perayaan penyambutan calon baru Rinish diadakan membuat Lavenia makin geram. Ia langsung menemui Raja El. Terkejut akan kehadiran saudari kembar calon istrinya membuat Raja El spontan menyambut kehadirannya dengan suka cita, tanpa tau bahwa lavenia sedang dalam keadaan marah.
Tepat saat itu juga Laveria datang.
Contoh Dongeng Perang Peri Putih dan Penyihir Hitam

Lavenia : Tak usah berlagak manis didepanku, aku datang kesini menagih janjimu EL
Elino : janji apa yang kau bicarakan? Aku tak pernah membuat janji padamu
Lavenia : hahahhaha 😈 kau lupa dengan janji yang kau buat didalam hutan sana rupanya.
Elino : itu bukan janji, itu kata spontan agar kau tak merecokiku saat itu
Laveria : Raja apakah benar yang saudariku ucapkan? Apa kau telah berjanji padanya?
Lavenia : ucapan spontan itu adalah janjimu Elino, dan kau harus menepatinya karena jika tidak...
Elino : jika tidak apa? Kau berani membuat ancaman di istanaku ha??
Lavenia : hahaha itu bukan ancaman tapi itu adalah karma seorang yang tak bisa menepati janjinya di hutan kekuasaanku. Dan kau Laveria, tidakkah kau puas dulu telah merebut impianku untuk menjadi peri ha? Kini kau masih ingin merebut Elino? Kau tak ingat siapa yang menyelamatkanmu dari Atta??
Laveria : cukup Nia pergi kau dari sini. Tak bisakah kau meninggalkanku untuk bahagia?
Lavenia : bahagia ya? Oke aku biarkan kau menikah dengan Elino, tapi kau harus ingat tiap anak yang kau lahirkan akan kuambil untuk menemaniku didalam hutan. Dan hutan itu adalah hutan larangan untuk kalian ber2. Jika kalian melewati batasan lihat saja apa yang akan aku lakukan.
Tiba tiba Lavenia menghilang meninggalkan sejuta rasa khawatir pada mereka berdua.
Beberapa bulan berlalu, pesta pernikahan raja el dan ratu laveria diadakan. Dan 2 tahun setelahnya mereka memiliki seorang putri dan sesuai janjinya, Lavenia datang mengambil bayi itu. Begitulah yang terjadi setiap laveria melahirkan. Istana Rinish kini selalu sepi tanpa terdengar tawa dan tangisan anak anak..


 sekian ulasanku mengenai Contoh Dongeng Perang Peri Putih dan Penyihir Hitam .. semoga bermanfaat bagi yang membaca .. tunggu blogku yang lainnya lagi yaa .. see you next time ..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Dongeng Perang Peri Putih dan Penyihir Hitam"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya, apabila anda ada pertanyaan, silahkan berkomentar pada kolom komentar dibawah ini..!!!